PRIMA Sumsel: Calon Petahana Akan Tumbang
Mediatrapnews-Polemik hasil survei pilkada Provinsi Sumatera Selatan antara yang muncul pasca debat kedua calon wakil Gubernur, terkesan membangun opini dan mendongkrak elektabilitas terhadap calon tertentu.
Hasil survei beberapa lembaga yang hanya melakukan sampling sebanyak 400 an orang, dengan jumlah pemilih di Provinsi sebanyak 6 juta lebih, belum bisa dibuatkan standarisasi atau ukuran terhadap tingkat keterpilihan seorang calon. “Hasil survei yang muncul pasca debat kedua, yang seakan mengarah kan pada opini dan mengakat calon tertentu ini patut di curigai”, apalagi sampling yang diambil hanya 400 orang dibanding kan 6 juta lebih pemilih di Sumsel ini”,sebut Rio Solehuddin Sekretaris PRIMA Sumsel.

Kehadiran pasangan MATAHATI pada setiap pertemuan dengan masyarakat Sumsel di 17 Kabupaten/Kota selalu di sambut serta dipenuhi banyak rakyat, hal ini kemudian tidak berbanding lurus terhadap hasil survei sebaran dukungan pasangan MATAHATI yang hanya 25%. Belum lagi dibanyak akun media sosial seperti tiktok, IG dan FB testimoni berbentuk peryataan langsung rakyat yang akan memilih pasangan nomor 3 Mawardi - Anita.
“Survey tersebut tidak berbanding lurus dengan jumlah rakyat yang hadir di setiap pertemuan pertemuan yang dilakukan MATAHATI, apalagi testimoni pernyataan rakyat yang banyak di media sosial seperti tiktok, FB dan IG menginginkan Bapak Mawardi menjadi Gubernur dan akan memilih nomor urut 3 di tanggal 27 November nanti”, ujarnya.
Dengan pengetahuan rakyat Sumsel terhadap permasalahan calon tertentu yang terlibat kasus manipulasi, korupsi dan penipuan, dimana berita tersebut banyak tersebar di media sosial serta bukti selama kurun waktu 2018-2023 tidak ada kemajuan berarti bagi pembangunan dan kesejahteraan rakyat Sumsel. Semakin menegaskan terhadap pilihan pasangan nomor urut berapa yang akan di pilih oleh rakyat di dalam TPS nantinya.
“Jadi, rakyat sudah cerdas, pengetahuan yang didapat dari berita serta kabar di banyak media sosial terhadap calon yang terlibat korupsi, manipulasi serta penipuan akan membuat rakyat sudah memiliki pilihannya sendiri”, kembali tuturnya. “Belum lagi selama 5 tahun 2018-2023 di provinsi ini tidak ada pembangunan kesejahteraan yang sangat berarti bagi rakyat, berobat dan sekolah gratis dihilangkan, kemiskinan bertambah besar dari angka nasional, belum lagi dugaan pelanggaran peraturan yang membolehkan angkutan batubara melintas di jalan umum sehingga menyebabkan debu polusi lingkungan serta jalan rusak”, kembali jelasnya.
Sementara diketahui dari hasil Litbang MATAHATI sebagai survei internal dalam acuan gerak dan pola serta metoda, didapatkan pasangan HDCU 39%, ERA 13% dan MATAHATI 46%
“Saya yakin, dan banyak rakyat Sumsel paham, apabila bapak Mawardi Yahya sebagai anggota pembina partai Gerindra yang langsung sejalan dengan Bapak Prabowo Subianto sebagai ketua umum partai Gerindra dan juga Presiden Republik Indonesia, terpilih sebagai Gubernur Sumsel 2025-2030 maka singkronisasi, kelancaran dalam pembangunan dan kesejahteraan rakyat Sumsel akan berjalan dengan baik dan lancar”, pungkasnya.




